Love is Service

Love is Service

Senin, Februari 25, 2013

Lima Kalimat Sakti Bagi ANAK !




Anak kecil masih suka terbiasa mengikuti dan meniru apa yang dilakukan oleh orang dewasa. Jadi kita sebagai orang dewasa harus berhati-hati dalam memberikan contoh yang baik bagi anak-anak. Jika kita salah sedikit saja, maka efeknya tidak baik bagi anak Anda. 

Dalam buku Words to Parent karangan Vera Lane, Ph.D & Dorothy Molyneaux, Ph.D, dijelaskan bahwa komunikasi dengan anak-anak memerlukan teknik dan pemilihan kata yang tepat supaya efektif. 

Penting bagi Anda menggunakan bahasa dan kata yang tepat jika Anda menginginkan anak Anda nantinya tumbuh menjadi orang yang punya empati, mampu mengontrol diri, dan meminta maaf jika melakukan kesalahan. 

Hal ini sekaigus melatih kepekaan dan menjadikannya dewasa. Berikut ini adalah LIMA KALIMAT SAKTI bagi anak-anak untuk melatih kepekaannya..

1. "MAAF"

Ajarkan anak untuk meminta maaf. Jangan gengsi dalam mengatakan maaf untuk menyatakan penyesalan Anda kepada anak saat Anda membuat kesalahan atau membuat ia sedih. Dengan meminta maaf dengan tulus, Anda menunjukkan kepadanya kalau Anda peduli dengan perasaannya. Sikap seperti ini baik untuk pembentukan mentalya sehingga nanti ia mau dan berani minta maaf jika melakukan kesalahan.

2. "TIDAK" dan "JANGAN"

Sesekali Anda perlu mengatakan "Tidak" dan "Jangan" kepada anak jika menurut Anda itu memang harus dikatakan demi kebaikannya. Jika orangtua sulit mengatakan "Tidak" dan "Jangan" kepada anaknya, maka anak Anda nantinya tidak mampu memahami batasan-batasan yang ada di lingkungan sosialnya. 

3.  "CUKUP"

"Sudah cukup menonton TV-nya hari ini, sayang.." atau katakan, "Cukup" untuk permen, video game, atau apa saja yang Anda anggap tidak baik jika dilakukan berlebihan oleh anak Anda. Kata "Cukup" adalah kata yang ampuh untuk mengarahkan anak bagaimana seharusnya ia mengontrol diri di lingkungan sosialnya saat dia dewasa.

4. "Menurut Adik, bagaimana perasaan orang itu?"

Saat Anda melemparkan pertanyaan ini, artinya Anda telah memberi kesempatan anak untuk belajar berempati. Beri anak pengarahan bagaimana memahami perasaan orang di sekitarnya dan buat anak menyadari kalau tidak semua orang bisa menganggap perilakunya menyenangkan.

5. "Ini tidak cocok. Bisakah kamu memikirkan cara lain?"

Kehidupan di masa depan akan lebih rumit dan manusia perlu memecahkan masalah-masalah sepanjang hidupnya. Anda bisa mengajarkan hal itu kepada anak sejak dini. Jika ia mengalami masalah, misalnya mainannya rusak, tunjukkan empati Anda dengan mengajukan pertanyaan, "Sekarang menurtutmu apa yang harus kamu lakukan, sayang?" 
Pertanyaan ini akan membantu si kecil terbiasa dan kreatif untuk memikirkan penyelesaian masalahnya..     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar