Love is Service

Love is Service

Selasa, Mei 30, 2017

Karena Saya cuma "SATU"




Saya cuma satu.. tidak ada duanya..

Pada blog kali ini saya ingin menilai diri saya sendiri..
Seberapa jauh saya mengenal diri saya sendiri..

Saya merupakan anak ke-4 dari 4 bersaudara. Yak, bisa dibilang anak bontot kesayangan. 
Saya pernah menjadi anak yang nakal semasa kecil..
Saya tidak bisa diam, tidak pernah bisa lama berkunjung ke rumah orang..
Dari kecil bahkan saya sudah menyukai anak-anak..
Saya dibesarkan oleh mama dan papa yang demokratis, memberikan kebebasan tapi tetap pada batasan..
Saya memiliki 3 orang kakak yang hebat.. salah satu dari mereka adalah role model saya.

Jika melihat kembali masa lalu saya, saya ingin bercerita beberapa hal yang saya ingat..
Waktu kecil kata mama saya adalah anak yang paling sehat dibandingkan ketiga kakak saya. 
Saya paling montok, paling lucu dan banyak yang bilang saya kayak boneka susan. 



Namun, ketika beranjak masuk masa kanak-kanak, 

Saya mulai tidak bisa diatur, suka lari kesana kemari saat disuapin makan,

Saya selalu ingin ikut kakak perempuan saya kemanapun dia pergi (*bahkan saat pacaran sekalipun)

Saya pernah tidak naik kelas waktu kelas 4 SD (*namun kegagalan tidak mematahkan semangat saya buat sekolah)

Saya lebih banyak mempunyai teman laki-laki ketimbang perempuan (*bisa dikatakan cewek tomboy)

Beranjak masa kanak-kanak ternyata saya kurus kecil dan kumel (*tidak ada cantiknya sama sekali)

Saya mempunyai 2 orang sahabat perempuan, dan pernah bikin lagu sama-sama (*lagu tentang cinta-cintaan pada jaman itu)

Saya pernah diberikan cokelat waktu kelas 5 SD oleh seorang cowo waktu valentine, namun karena saya gak paham saya berikan cokelat itu ke wali kelas saya (*padahal itu cokelat mahal)

Waktu SD saya sempat menyukai seorang cowo dan saya rasa dia pun tau perasaan saya, tapi lagi-lagi karena saya tidak cantik, dia pun tidak melirik.

Waktu SD saya paling takut kalau disuruh minum susu, sewaktu ada kunjungan dan pembagian susu gratis saya selalu mundur dan berlari ke baris paling terakhir dan hingga akhirnya pura-pura pegang gelas teman yang sudah habis, seolah-olah saya telah habis minum susunya. 

Saya juga pernah menjahili supir antar jemputan sekolah demi membeli es krim cone di MCD ITC Roxy Mas. 

Hal yang paling saya ingat saat SD adalah saat ret-ret, dan di dalam bus lagu yang terus di putar adalah lagu BAND kesukaan saya Sheila On 7.

Saya juga pernah bertengkar dengan mama, karena tidak mau pindah sekolah dan rumah saat itu. Sampai kami bertengkar hebat, bahkan mama sampai datang ke sekolah, saya sampai mengunci pintu dalam kamar, dan mama sempat mengatakan tidak akan menganggap saya anaknya jika tidak mau ikut pindah. Dan akhirnya pada waktu itu saya menuruti kemauannya untuk pindah dari Jakarta ke Tangerang.


Sewaktu saya mulai masuk SMP, dan pindah ke Tangerang.

Pertama kalinya, mama saya mengantarkan saya masuk sekolah bahkan sampai ke ruang kelas, dan sampai dapat teman duduk. Ini dikarenakan saya yang masih ngotot tidak mau pindah ke Tangerang. Padahal waktu kecil saya selalu diantar oleh mbak ketika masuk sekolah. 

Awalnya saya bukanlah orang yang pandai beradaptasi dengan lingkungan baru. 
Saya sempat minder dan tidak percaya diri dengan diri saya sendiri. 
Saya merasa diri saya jelek, kurus, dekil, dan belum tentu ada yang mau berteman dengan saya.
Awal masuk sekolah SMP saya hampir tidak dapat teman..
Saya duduk dengan seorang laki-laki yang ternyata adalah pentolan sekolah yang tidak naik kelas.

Sampai akhirnya saya menemukan sahabat laki-laki yang sampai saat ini kami masih tetap bersahabat baik. Dia tau saya, saya tau dia luar dan dalam, baik dan buruknya.. Bahkan sampai kenal keluarganya. Dari kami duduk bersama, dari jamannya jalan kaki, naik sepeda, naik angkot, naik motor bahkan sekarang naik mobil. Kami masih selalu bersama berpetualang.

Saat SMP saya pernah menyukai satu cowok sampai 3 tahun lamanya, dan akhirnya tidak tercapai.

Sampai akhirnya saat SMP, saya merasa diterima, karena kebaikan saya, dan diri saya yang apa adanya. Saya mempunyai banyak teman. :)

Saya yang awalnya minder, langsung menjadi penuh percaya diri, dan memperoleh kehangatan dari sebuah pertemanan.

Saya pernah berpergian ke mall dengan teman-teman, dan pertama kalinya kami ke LIPPO KARAWACI dengan menyewa 1 buah angkot.

Lalu singkat cerita sewaktu jaman SMA, 

Hubungan pertemanan saya dengan teman di SMP semakin akrab, saya semakin betah tinggal di Tangerang. 

Saya pernah masuk menjadi anggota OSIS di SMA, sekalinya ada rapat osis hampir sebagian kelas keluar semua, dan guru kimia kami marah besar. hahaha.. 

Saya masuk kelas IPA, dan kami cukup solid dikarenakan 2 tahun berada pada kelas yang sama dan bertemu dengan orang yang sama. 

Rumah saya dulu selalu menjadi basecamp bagi teman-teman untuk berkumpul.

Sejak dulu sepertinya saya memang selalu menjadi seksi repot. Tapi semua itu menyenangkan bagi saya, tanpa menganggap itu adalah beban. 

Hubungan saya dengan teman-teman IPA masih terus berjalan hingga sekarang. 

Namun, saya juga memiliki sahabat dari kelas IPS. seorang sahabat perempuan yang kini sudah menjadi ibu yang hebat. 

Cara belajar saya yang kinestetik, membuat saya menyukai cara belajar dengan menulis ulang apa yang sudah saya pelajari (*alias merangkum), dan hasil rangkuman saya biasanya diperkecil dan dijadikan contekan bersama. HAHAHA... maafkan kami bapak dan ibu guru. 

Kejadian konyol yang membuat saya masih terus mengingatnya adalah ketika kelas Biologi, dimana teman-teman sibuk melihat preparat tumbuh-tumbuhan di mikroskop. Tapi saya dipojokkan malah melihat preparat sperma di mikroskop. Dan menyuruh teman-teman saya ikutan melihatnya. Saat itu teman-teman langsung meledak tertawa. Saya pun ikut tertawa, hal itu bukan disengaja, tapi saya tidak sengaja mengambil preparat itu. 

Kejadian di masa SMA tentu tidak kalah serunya dengan waktu saya kuliah S1.

Saya yang beranjak dewasa, sibuk memikirkan bahwa segala sesuatu akan berubah. 
Kita harus keluar dari zona nyaman. Teman-teman yang dulu ada juga mempunyai cita-citanya masing-masing. Kami semua akan berpisah. 

Saya memutuskan untuk mencoba di Universitas Bina Nusantara, mengambil jurusan DKV. Saya pikir cara menggambar saya sudah cukup bagus. Ternyata saya salah. Hahaha.. saya tidak lulus di sana saat ujian saringan masuk.

Saya memutuskan untuk mengikuti jejak kakak perempuan saya, untuk kuliah di Universitas Tarumanagara. Saat itu saya mencoba jurusan Psikologi. Dan ternyata saya langsung diterima. Saya termasuk orang yang suka dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan orang lain. Bukan kepo, tapi saya merasa tertantang untuk mengenal banyak karakter manusia. 

Saat kuliah saya punya beberapa teman dekat, walaupun kami berbeda agama, tapi kami tetap satu. Kami ber6, saya sendiri katolik, satu orang beragama buddha, tiga orang beragama kristen, dan satu orang beragama islam. Kemana-mana kami selalu bareng, mengatur jadwal bareng, dan belajar bareng. 

Saya mempunyai seorang sahabat kental yang sampai saat ini saya anggap seperti saudara saya sendiri. Rumah berdekatan, pulang kuliah bareng, dan dia yang mengajarkan saya untuk berani naik kendaraan umum. 

Pertama kali pacaran adalah saat saya masih kuliah di tahun 2010. Dan itupun pacaran jarak jauh.

Pernah juga pacaran dengan yang beda umur dibawah saya. 

Pernah juga pacaran dengan kakak kelas.

Hingga akhirnya saya sempat melanjutkan S2 Psikologi Klinis Anak.

Ini adalah kegagalan saya yang berikutnya dalam dunia pendidikan. Saya sempat mengikuti kuliah hingga semester 3, namun harus berhenti ditengah jalan karena beberapa hal yang tidak ingin saya ceritakan. Biar itu menjadi kegagalan yang membangkitkan  semangat saya untuk berjuang.

Setidaknya saya tidak pernah menyesal telah mengambil S2, karena saya mendapatkan banyak pengalaman yang gak mungkin saya lupakan.

Pengalaman menangani anak Autism.
Pengalaman menangani anak LAPAS. Bahkan sampai saat ini masih menjalin hubungan baik, dan mereka menganggap saya kakaknya, dan saya menganggap mereka adik.
Pengalaman menangani anak ADHD.
dan banyak hal lainnya. 

Walaupun akhirnya saya tidak mendapatkan gelar Psikolog itu, tapi saya beruntung mendapatkan banyak pengalaman yang gak bisa saya beli dengan uang. Saya belajar mengenai suatu hal, yaitu "Untuk menjadi psikolog yang baik, dibutuhkan KETULUSAN HATI dalam membantu orang lain"

Hal itu yang terus saya tanamkan dalam diri saya. 

Hingga akhirnya berlanjut pada pengalaman saya bekerja.

Saya pernah bekerja dengan seorang dosen dalam penelitiannya.
Saya pernah bekerja di jasa biro konsultasi psikologi, dan bekerja sebagai skoring dan juga pernah diberikan kesempatan mengetes secara individual seorang anak. 

Saya bertemu dengan banyak teman baru di dunia kerja.
Saya bukanlah orang yang lebih melihat materi, karena yang saya cari di dunia ini adalah kenyamanan, dan juga menjalin hubungan yang baik dengan banyak orang.

Uang memang penting, tapi kebutuhan saya dalam menjalin relasi lebih penting. Pengalaman lebih berharga dan tidak bisa dibeli dengan uang. 

Saat ini saya sedang membantu disertasi dosen yang sedang kuliah di Belanda,
saya belajar banyak hal dari beliau. 
saya menjadi assistant research beliau untuk pergi ke panti jompo.
Melalui kegiatan ini saya belajar banyak hal dari beliau. 
Mengenal karakter orangtua, bertemu dengan banyak oma opa, dimarahin oma opa, dianggap cucu dan anak oleh oma opa, disayang oma opa, dinanti-nantikan kedatangannya, dan semua kegiatan seru yang kami lalui bersama. 

Melalui dosen saya itu, saya belajar, bahwa segala sesuatunya bukan karena "bisa atau gak bisa" tapi karena kitanya "mau apa gak mau". Thanks ibu sayang :)

Selain itu, pekerjaan saya yang tidak terduga dimulai dari NOL, dan sudah boleh dikatakan mulai berhasil, yaitu bisnis party planner. Tidak terasa berawal dari iseng dan coba-coba ternyata membuahkan hasil hingga berjalan kurang lebih 1 tahun umurnya.

Hingga akhirnya dari pekerjaan berlanjut pada pelayanan.

Hari-hari saya berlanjut dengan menyeimbangkan antara bekerja dan pelayanan. Saya tergabung dengan beberapa orang hebat yang memiliki hati untuk melayani orang yang membutuhkan. Saya bergabung dalam group sosial dimana menjadi wadah bagi banyak orang untuk berdonasi dan berpartisipasi ketika ingin berbagi dengan orang lain. 

Banyak hal yang dilakukan bersama, dan saya senang berada di dalamnya.. menjadi bagian dari mereka.

Akhir kata, ternyata sudah cukup panjang saya bercerita, begitulah kurang lebihnya diri saya, walaupun pastinya masih banyak cerita mengenai saya, namun saya takut lembarannya semakin panjang dan tidak cukup..

Saya hanya ingin mengatakan bahwa, Saya cuma SATU..
Tidak ada duanya.. mungkin beberapa orang ada yang mengalami kemiripan dengan saya kisahnya.. 
Namun, balik lagi pribadi saya, saya adalah Lanny, dan Lanny yang ini cuma satu..
Dengan segala kekurangan dan kelebihannya.
Dengan segala keceriaannya.
Dengan segala kebawelannya.
Dengan segala keibuannya.
Dengan segala sikapnya.


Saya cuma SATU, tidak ada yang bisa menyerupai saya, 
dan saya pun tidak ingin berubah menjadi seperti yang orang lain mau. 





Biarkan orang lain yang belajar menerima saya yang cuma satu ini apa adanya.. 
Karena Saya Cuma SATU... :)  

Senin, Mei 29, 2017

Berada di satu perahu yang sama.. "1 Perahu, 1 Nahkoda"

Image result for perahu kertas

Pernah dengar kalimat ini?

"Ada baiknya dalam menjalin hubungan sehidup semati, kita perlu berada di perahu yang sama, tidak timpang sebelah"

Usia yang sudah tidak lagi muda, kita pasti yang berada di tahap dewasa akhir mulai merasakan kegelisahan dalam menemukan pasangan yang tepat.

Ntah akan banyak pemikiran orang yang mungkin akan membuat kita semakin tercekam..
Terkadang orang dengan mudah akan bilang,

"Cepetan married, tunggu apa lagi?"
"Jangan kelamaan"
"Jangan banyak milih"
"Umur uda gak lagi muda loh"
"Loh, kok putus? padahal pacaran uda lama?"
"Dia baik kok, kamu tunggu apa lagi?"
"Apa lagi yang masih kamu cari?"

Pertanyaan dari banyak pihak yang tidak mengetahui bagaimana proses di dalamnya..

Maka itu, kadang dibutuhkan kita yang mencari pasangan yang berada dalam SATU PERAHU yang sama.

Apa maksudnya SATU PERAHU yang sama?
SATU keyakinan yang sama
SATU harapan yang sama di kedepannya
SATU cinta yang sama-sama tumbuh

Merasa bahwa dirinya adalah kebutuhan saya, dan saya adalah kebutuhannya. Itulah yang terpenting!

Ya, KEBUTUHAN.. bukan KEINGINAN..

Intinya dapat saling menghormati, saling menerima kelebihan dan kekurangan masing-masing pasangan, saling menghargai..

Apalagi sesama memiliki pandangan yang sama, berusaha dari NOL bersama-sama, akan terasa sangat berarti dan patut dipertahankan hubungan yang seperti itu.

Berusaha dari NOL bukan hanya dari segi materi, tapi juga dari segi mental dan rohani.

Sudahkah, kamu menemukan pasangan yang seperti itu?
Apakah pasanganmu yang sekarang adalah kebutuhanmu?
Atau apakah saat ini orang yang kamu kejar hanyalah keinginan, setelah mendapatkan maka akan dibuang begitu saja?

Telitilah mengenal diri sendiri. Hanya kamu yang tahu, Hanya kamu yang bisa merasakan...
Jangan mencari orang yang sempurna, carilah orang yang tidak sempurna untuk dicintai dengan cara yang sempurna... :)

Carilah pasangan yang benar-benar kamu butuhkan, dan kamu harapkan akan sanggup berada di perahu yang sama, bersama mengarungi sampai akhir hidup.

#justrenungan


Kamis, Mei 25, 2017

Menjadi Enterpreneur tidaklah mudah - 1 th "LE.VEE.PARTY.PLANNER"

Bergerak di bidang enterpreneur tidaklah mudah..
Saya memulai segala sesuatunya dari "COBA COBA"
Saya memulai segala sesuatunya dari "TIDAK ADA APA-APA"
Saya memulai segala sesuatunya dari "NOL"
Saya memulai segala sesuatunya dari "KEYAKINAN BAHWA SAYA BISA"

Semua saya mulai pada satu keyakinan untuk "FOKUS PADA SATU HAL"

Saya yang menyukai bidang ART dan menyukai ANAK-ANAK, mencoba menggabungkan 2 bidang ini menjadi satu kesatuan, yaitu PARTY PLANNER.. Yes! saya namai "LE.VEE.PARTY.PLANNER"

Berawal dari iseng mengatur ulangtahun keponakan, mulai dari GOODIE BAG, DEKORASI kecintaan saya pada ART, sehingga saya tertantang untuk mendekorasi ulangtahun keponakan, lalu berlanjut pada kecintaan saya dalam memasak dan membuat sesuatu yang manis, Ya! CUPCAKE and JELLY..

Sekarang tidak terasa sudah berusia 1 tahun,
Seorang anak yang berusia 1 tahun sedang dalam tahap pertumbuhan, belajar mengenal dan mengeksplore dirinya.

Sama seperti LE'VEE PARTY PLANNER yang saya kembangi ini, juga dalam tahap merangkak, mencoba mengenal dunia, dan mencoba berjuang untuk dapat diterima eksistensinya.

Semoga saya bisa terus mengembangkan bisnis ini, dan berusaha untuk memberikan HARGA YANG BERSAHABAT, namun KERJA MAKSIMAL, dan MEMUASKAN KONSUMEN.

#leveepartyplanner #partyplannerjabodetabek #partyplannerjakarta #partyplannertangerang #costumprice #goodiebag #sweetcorner #decorationparty #hampers #seminarkit #snackbox #nasibox

LET'S THROW PARTY WITH US!
Contact & Consult with me, everything about your party..

WA: 085778554723
FB: Le' Vee Party Planner
IG: LE.VEE.PARTY.PLANNER