Love is Service

Love is Service

Minggu, Mei 03, 2015

Kutipan Kalimat dari buku "POSITIF! (Nada Untuk Asa - Ita Sembiring)

Tepat tanggal 23 April 2015, seorang adik Lapas Anak Pria Tangerang, memberikan saya sebuah buku yang berjudul "POSITIF! (Nada Untuk Asa)" karangan Ita Sembiring. Buku ini merupakan inspirasi dari kisah nyata dua perempuan.




Buku yang sangat bagus, saya ingat sekali dengan kalimat yang dikatakan oleh adik saya itu,
"Janganlah hanya kakak yang kesini untuk memberi sesuatu bagi kami, memang kami tidak dapat memberikan hal-hal yang bersifat materi, tapi semoga kami bisa memberikan berkat bagi kakak, semoga buku ini dapat menjadi berkat buat kakak." Diakhir dia juga mengatakan bahwa setelah saya selesai membacanya, saya boleh memberikan buku ini kepada orang lain yang kiranya membutuhkan.




Oleh karena itu, ijinkan saya mencuplik dan mengutip kalimat-kalimat bijak yang menurut saya dapat menguatkan banyak orang. Semoga kalian menyukai dan mendapatkan pelajaran melalui kalimat-kalimat yang saya kutip.

1. "Gita, masa lalu nggak pernah bisa kembali dan masa depan tidak pernah kita duga. Satu-satunya yang bisa kita nikmati dan hadapi adalah masa kini. Jadi jangan membuang waktu."

2. Seperti orang bijak bilang, "Jangan membicarakan masalah, tapi bicaralah dengan masalah itu. Bersahabatlah supaya tidak ada pemberontakan yang hanya melahirkan putus asa yang berkepanjangan."

3. Mengulurkan tangan sebagaimana seorang ayah ingin merangkul anaknya dalam kesedihan. Melindungi ketika terdesak dan menghibur sebelum lagi lara mampir.

4. Rumah mendadak terasa hangat, seluruh cinta bagai tercurah di tempat itu dan mengaliri hati setiap orang.

5. Satu perkara telah usai, meski perkara lain sudah menanti segera terurai, semua bakal terbayar tunai.

6. Berpegangan memang membuat kita bertahan, tapi melepaskan pegangan juga bisa menambah kekuatan tersendiri.

7. "Untuk berbuat baik nggak selalu perlu alasan kan?"

8. Apa yang semula dikuatirkan berubah menjadi ketakutan yang tak berujung.

9. Pepatah sudah jatuh tertimpa tangga dan sekarang kecebur sumur berlumut hingga sulit merayap keatas karena licin.

10. Seringkali orang berjanji akan memimpin orang buta di jalan yang tidak mereka kenal. Dan membuat tanah yang berkeluk-keluk menjadi tanah rata agar tidak tersandung. Tapi ketika janji itu harus terpenuhi? Mereka melihat begitu banyak, tapi tidak memperhatikan berkali-kali menyendengkan telinga tapi tak mendengar.

11. "Kalau dari muda saja sudah tidak bermartabat, bagaimana bisa menghargai orang lain, apalagi membantu orang itu jadi lebih bermartabat."

12. Apapun kondisi orang itu, seperti apapun buruknya, kita yang waras inilah membantu mengangkat martabatnya kembali. Jangan orang sudah susah, terperosok, malah kita menambah beban pula dengan mengucilkan, menyingkirkan apalagi menistakanya, merasa kita lebih baik dari mereka.

13. Apalagi keluarga sendiri. justru anggota keluargalah yang harus pertama kali merangkulnya. Kalau keluarga saja menolak, bagaimana mengharapkan orang lain bisa menerima.

14. "Nah, anak orang lain dia selamatkan, anaknya sendiri ia sesatkan.."

15. "Masih ada asa untuk Asa, dan masih ada Nada untuk Asa, Selalu ada harapan serta cahaya yang menuntun dalam kegelapan sekalipun."

16. Tak ada yang mustahil sepanjang manusia berdoa, berserah dan percaya pertolongan Tuhan akan datang, yang penting kita mau minta tolong.

17. Bukan orang lain yang menentukan hidup kita. Mereka tidak berhak.

18. Dukungan meniti masa depan dalam ketakberdayaan setelah ruang gaul bagi Nada dan anak-anak mulai terbatas dan hidup dalam stigma.

19. Meski sekilas, satu pelukan kecil telah membuat semua impas. Nada pun berlalu dari rumah masa kecil dengan setitik harapan baru. Orang boleh berkata kematian Nada tinggal selangkah, namun tekadnya akan membuktikan virus mematikan sekalipun tak punya kuasa mengempang rencana sang Khalik dalam memberi napas kehidupan.

20.Apalagi artinya hidup ketika hati tak dapat berkata lagi. Dan apa artinya semua orang terdekat ketika justru kematian menjelang dari mereka yang mengaku penuh kasih, cinta dan persaudaraan saat mereka telah meniadakan Nada.

21. Hidup sama dengan mati bila hati tak dapat berkata lagi.

22. Memang! Aku pun tidak suka membicarakan masalah. Dan kita tidak perlu membicarakan masalah ini, tapi kita berbicara pada masalah itu.

23. Tak perlu takut pada kegelapan. Sebab hanya dalam gelaplah bintang terang bisa terlihat.

24. Tak perlu menghapus luka, tapi hanya keinginan diterima. Itu saja sudah cukup.

25. Hatinya sedikit terhibur karena masih ada satu hati bersimpati dari sekian banyak jiwa yang hadir di situ.

26. Setiap berbalik, aku menyesal sesudah kutahu siapa diriku, aku berkabung meski maut belum menjemput. Merasa malu dan bernoda, karena terpaksa menanggung sesuatu yang dititipkan padaku tanpa pernah bertanya kesediaanku.

27. Samuel Butler: "Hidup itu seperti musik, yang harus dikomposisi dengan telinga, perasaan dan insting, bukan oleh peraturan."

28. Will Roger: "Hiduplah, sedemikian rupa, sehingga Anda tidak merasa malu ketika orang lain berbicara tentang keluarga Anda."

29. Cinta, asa dan ragu bertemu dalam satu tatap haru.

30. Aku tidak akan memulai sesuatu bila akhirnya menyakitkan.

31. "Asa, kamu tidak akan pernah tahu sebuah hasil akhir itu menyedihkan atau menggembirakan kalau tidak pernah dijalani."

32. "Bagaimana kalau ternyata hasilnya menggembirakan. Bukankah itu lebih menyakitkan? Mendengar yang jelas menyakitkan daripada menduga yang menyakitkan ternyata menggembirakan, tapi kegembiraan itu lepas karena kita tidak pernah mencoba."

33. Aku tidak siap gagal.

34. Tak perlu takut atau malu sekalipun kita gagal. Tapi takut dan malulah kalau kita tidak pernah mencoba mengambil kesempatan yang ada.

35. Orang bijak bilang, "Jangan biarkan waktu berlalu sia-sia dan berpaculah dengan waktu. Tak perlu bermohon-mohon diberi umur panjang karena kualitas hidup bukan dihitung dari lamanya kita hidup, melainkan bagaimana mengisi hidup itu. Rentang kehidupan diukur dengan pencapaian selama hidup itu."

36. Tak seorangpun mampu mengendalikan jangka waktu hidup mereka sendiri termasuk juga mustahil mencegah kematian.

37. Positif - Negatif bertemu, akankah memberikan arus kuat?

38. Perbedaan yang akan membuat sesuatu jadi lebih indah untuk diingat.

39. "Bukan itu Asa, dimataku kamu berbeda, amat sangat berbeda karena istimewa. Dan aku ingin selalu ada perbedaan dalam sebuah persamaan agar hidup ini tidak monoton. Jangan salah paham."

40. Kita tidak boleh hidup seperti menggeliat dalam lumpur, bingung, ragu dan tak jelas mau apa. Apalagi sampai kaki depan sudah menapak dengan mantap, sementara kaki belakang malah enggan melangkah. Itu hanya akan membuat kita terjatuh.

41. "Mana lebih sakit? Menyia-nyiakan cintaku yang membuat aku tak ingin hidup karenanya? Atau kita hidup bersama dan merajut yang tersia-sia jadi sesuatu yang berguna?"

42. "Sangat mungkin, kalau saja kamu mau membuat hatimu seperti langit, karena setiap kali awan menepi, langit akan jadi cerah."

43. "Omong kosong, perempuan suka menipu diri dengan mengatakan cukup puas membiarkan orang yang sangat dicintai berbahagia dengan orang lain. Itu kata-kata bodoh yang menyakitkan. Orang yang mencinta akan memperjuangkan cintanya dan mencapai kebahagiaan bersama. Bukan membiarkan dengan orang lain."

44. "Tuuh, makanya aku suka nggak ngerti kenapa orang bilang cinta itu indah, padahal seringkali cinta itu bikin orang nggak mau makan, uring-uringan malah marah tanpa alasan."

45. Bermartabat itu sederhana kok.


Sekian kutipan kalimat-kalimat yang sekiranya dapat bermanfaat bagi yang membacanya..


Thank You Jesus, for this beautiful sky.. :) 

1 komentar:

  1. Great delivery. Sound arguments. Keep up the
    amazing spirit.

    Feel free to surf to my website:

    BalasHapus