Love is Service

Love is Service

Kamis, Juli 28, 2011

Children Learn What They Live


Saya mempunyai sebuah puisi yang saya kutip dari buku Autobiografi dosen saya, yaitu "Melintas Batas Cakrawala, Kisah ketangguhan menembus rintangan dan meraih prestasi" (Singgih D. Gunarsa)

Judulnya adalah ... "Children Learn What They Live", saya ingin mencoba untuk mengupas satu per satu mengenai maksud dari cerita diatas berdasarkan pengetahuan pribadi yang saya miliki..






Berikut adalah isi dari puisi tersebut:


If a child lives with criticism
He learns to condemn
(Jika anak hidup dengan penuh kritikan, Ia belajar untuk menyalahkan atau mengutuk orang lain)
Menurut saya, anak yang terlalu sering dikritik, "Kamu salah", "kamu harusnya tidak begini", "kamu harusnya tidak begitu", malah akan membuat anak tersebut semakin tertekan, bahkan akan belajar untuk menyimpan dendam dan mengutuk orang yang telah mengkritiknya. Itu merupakan ciri anak yang tidak dapat menerima kenyataan dan kritikan.

Namun apabila anak tersebut mempunyai kemampuan menguasai diri yang tinggi, maka ia akan menjadikan kritikan sebagai suatu acuan untuk berubah menjadi lebih baik, bahkan kemungkinan besar akan dijadikan motivasi dalam hidupnya.



If a child lives with hostility
He learns to fight
(Jika anak hidup dengan permusuhan, Ia belajar untuk melawan)


Menurut saya, anak yang semasa di lingkungannya terus menerus diajarkan untuk bermusuhan dengan sesama, membenci orang yang menyakitinya, tanpa diajarkan untuk memaafkan kesalahan orang lain, maka akan belajar untuk melawan siapa saja yang dianggap berlawanan dengan dirinya.

Namun, apabila anak tersebut memiliki kemampuan diri yang tinggi, untuk mengatasi segala macam persoalan dalam dirinya, belajar untuk memaafkan orang lain, maka ia akan meninggalkan rasa melawan itu menjadi perdamaian.


If a child lives with ridicule
He learns to be shy
(Jika anak hidup dengan ejekan, Ia belajar untuk menjadi anak yang pemalu)

Menurut saya, anak yang semasa hidupnya, sedari kecilnya sering dibully, diejek baik dari lingkungan keluarga maupun sekolahnya, ia akan menjadi anak yang individualis dan pemalu, sukar untuk bergabung dengan orang lain, selalu merasa sendiri, dan merasa tidak suka dengan dirinya yang serba kekurangan. Nyatanya, setiap manusia dilahirkan dengan memiliki kelebihan dan kekurangan.

Apabila, anak tersebut memiliki kepekaan dalam diri, mampu menyadari bahwa dirinya tidak selamanya buruk, memiliki kemampuan untuk melawan dan mengatasi ejekan orang lain, maka ia akan menjadi pribadi yang berbeda..

If a child lives with shame
He learns to feel guilty
(Jika anak hidup dengan rasa malu, Ia belajar menjadi anak yang selalu merasa bersalah)
Menurut saya, anak yang selalu berpikir, "saya malu punya tubuh seperti ini", "saya malu punya orang tua seperti itu", "saya malu punya teman seperti dia", dan apapun sikap malu itu, anak sudah menanamkan dalam dirinya perasaan bersalah. Ia cenderung akan berpikir, mengapa saya dilahirkan dengan penuh kekurangan seperti ini..

Namun, apabila sekali saja ia berpikir bahwa "saya harus menerima diri saya, dan mencoba belajar untuk menghilangkan rasa malu tersebut", maka ia akan belajar untuk tidak terus-menerus diliputi rasa bersalah.. dan mulai mencoba untuk membuka diri dan mencintai dirinya..

If a child lives with tolerance
He learns to be patient
(Jika anak hidup dengan toleransi, Ia belajar untuk bersabar)
Anak yang terlahir dengan penanaman sikap toleransi terhadap sesama, ia akan belajar untuk bersabar dalam menghadapi segala hal. Ia mencoba bersabar dalam memperoleh apa yang diinginkannya. Ia mengetahui bahwa dirinya mempunyai kekurangan dalam suatu hal, lalu ia berusaha untuk menggapainya, bertoleransi dengan sesama, maka ia akan bersabar demi tercapainya tujuan yang diinginkan.

If a child lives with encouragement
He learns to confidence
(Jika anak hidup dengan penuh dorongan atau semangat, Ia belajar untuk menjadi percaya diri)

Percaya diri dalam diri anak sangat penting ditanamkan. Anak yang semasa hidupnya, sedari kecil selalu dilatih dengan penuh support dari lingkungan sekitarnya. Ia akan merasa dihargai dan merasa bahwa dirinya berharga. Ia akan memahami potensi yang dimilikinya. Dan menanamkan rasa percaya diri yang tinggi, lalu dapat dengan mudah menjalani hari-harinya.

If a child lives with praise
He learns to appreciate
(Jika anak hidup dengan pujian, Ia belajar untuk saling menghargai)

Anak yang semasa hidupnya selalu dipuji, "Kamu anak yang pintar", "kamu anak yang baik rajin menolong", "kamu selalu peka terhadap lingkungan", maka anak tersebut akan belajar untuk berbuat hal yang sama, yaitu menghargai setiap usaha dan kerja keras orang lain.

Ia merasa bahwa usaha nya dihargai orang lain, maka ia memperoleh pujian. Oleh karena itu anak juga akan belajar untuk melakukan hal yang sama.

If a child lives with fairness
He learns justice
(Jika anak hidup dengan kejujuran, Ia akan belajar untuk bersikap adil)

Anak yang diajarkan kejujuran sejak kecil, ia akan belajar untuk tidak berbohong, dan selalu mengucap kebenaran. Ia akan belajar untuk selalu berpihak pada yang benar, dan adil terhadap sesama. Semasa hidupnya akan selalu memegang kejujuran, semua itu dilakukan untuk keadilan bagi orang lain dan penanaman sikap positif dalam diri.

If a child lives with security
He learns to have faith
(Jika anak hidup dengan keamanan, Ia belajar untuk memiliki iman yang kuat)

Selama bagi seorang anak keamanannya terjaga, maka ia cenderung memiliki iman yang kuat. Ia merasa terlindungi. Ia merasa yakin akan iman yang dianutnya. Dengan penuh iman, ia akan berjalan dengan penuh rasa percaya diri dan nyaman.

If a child lives with approval
He learns to like himself
(Jika anak hidup dengan persetujuan, Ia belajar untuk menyukai dirinya)

Anak yang hidup dengan penuh sikap setuju akan apa yang terjadi dalam hidupnya, menyetujui setiap persoalan yang dimiliki, merasa bahwa memang sudah selayaknya ia menerima apa yang diberikan oleh Tuhan dalam hidupnya. Ia akan belajar untuk menyukai dan menerima dirinya apa adanya.

If a child lives with acceptance and friendship
He learns to find love in the world
(Jika anak hidup dengan penerimaan dan persahabatan, Ia belajar untuk menemukan cinta di dunia ini)

Terakhir, apabila anak yang semasa hidupnya penuh dengan persahabatan dan penerimaan diri yang cukup, maka ia belajar untuk menemukan banyak cinta dalam dirinya, yang berasal dari orang lain.

Cinta terlahir karena adanya sikap saling menerima, menghargai satu sama lain, dan berawal dari persahabatan yang terjalin dengan baik.

So, pelajaran seperti apa yang kamu terima sewaktu kamu masih kecil dulu??



Tidak ada komentar:

Posting Komentar